Minggu, 29 April 2012

Hanya Perlu Satu Nama..

Hanya perlu satu nama..
yang mengingatkanku pada senyuman dikala langit memerah
disaat layang warna-warni membubung tinggi dengan terpaan angin semi yang menerpa di celah poni

Hanya perlu satu nama..
yang mengingatkanku pada cerita dongeng dikala kolong langit menyelimuti malam
pada kecupan manis dan guyonan hangat saat hari badan menutup lelah
Hanya perlu satu nama
yang mengingatkanku pada deruman khas roda dua yang membangunkanku dikala fajar menggelitik rona wajahku
pada kemesraan kaleng biskuit dan segelas susu dari serambi
pada tawa renyah yang menyambut derap kecil langkahku..
pada badan tegap yang sigap menopong badanku saat hari memulai episode

Hanya perlu satu nama
yang membuatku  tahu kemana ku harus mengadu
saat dunia sedang tidak bersahabat
dan gelegar petir yang membuatku meringkik dibawah selimut usang
hanya tangannya yang menghapus senggukan perih dalam tangisku

Hanya perlu satu nama..
yang memecah pelupuk mata mengingat memori yang terpaksa menutup lembar demi lembarannya
bergerak jauh menghindari waktu yang pernah mesra
mendetingkan nada kosong pada tembok pucat pasi

pada akhirnya sebuah nama itu menghentikan pelangiku pada perpisahan
warnanya masih membiaskan kelabu,menunggu dirinya menggoreskan warna lagi pada selembar kertas gambar yang pernah ia berikan padaku

nama itu..
masih ada 
raganya masih bisa kutatap dalam jarak jauh
nafasnya masih mengetuk lirih dalam dekapan 
ia hanya pergi untuk menitip rindu
jika saja dendam tiada lagi terperih

Suatu saat ,ego jualah yang membuatnya harus kembali
aku masih menunggu sosok nama itu
dan menemaniku dalam setiap dongeng sebelum tidur

selalu......


*untuk para lelaki-lelakiKu yang telah membesarkanku, always miss you,Paman dan Etta ..*





 




Kamis, 05 April 2012

Tanyaku Abadi..




 Aku tertegun saat seseorang  meyakinkanku pada sebuah harapan yang masih semu..
Menetapkan pada satu-satunya pilihan yang akan menjadi 'tujuan'
Aku masih bertanya pada angin..
Apakah keabadian itu ?

Toh..,
Salah satu dari kita akan pergi dan tetap tinggal..
Menitipkan kenangan pada jiwa yang sendu
Lalu menyepi,  dan memeluk sepi..
Meneguk nafas yang masih tersimpan dalam ujung nadi yang terlanjur kau ikat
Sementara awan hanya melambai pedih,menatap mataku yang nanar mencari jiwa yang hilang

Pada akhirnya ucapan itu semu..
Kebahagiaan tidak mengenggammu hingga akhir
Lorong sepi akan ada dihadapanku dan menuntunku,bahwa masih ada jalan yang akan ku tatih sendiri
Mungkin jalan untuk bersama menuju kekekalan... 
atau mungkin kita memang harus sampai disini
Entahlah..

Aku masih sangsi pada keabadiaan ..
Karena suatu saat, aku  tak bisa memelukmu selamanya.
Memberimu kepedihan seolah lupa manis itu pernah ada...
Membuncahkan mendung dimatamu,lalu jari demi jariku perlahan lepas dari eratanmu
dan mata tak saling beradu lagi dalam pagi
yang ada hanya tinggal hening dan menyapa pergi..






 

Meuthia's World Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger