Selasa, 30 Agustus 2016
H A I
H A I
Sudah lama saya tak menjenguk blog saya ini, sekedar memeriksa betapa konyolnya tulisan -tulisan saya yang ada di post sebelumnya. Terakhir saya menulis di blog ini setahun yang lalu dan waktu itu entah mengapa hasrat menulis di blog malah timbul di tengah tengah penggarapan skripsi saya. Aneh kan? saya yang malas menulis atau adrenalin menulis saya baru 'tergugah' di saat saat kejepit. Memang tidak begitu penting ya?
Tulisan saya hanya sekedar dan biasa saja, hanya menumpahkan apa yang tersimpan di dalam pikiran. Syukur-syukur tulisan saya bermanfaat (karena saya mem-posting beberapa tugas kuliah S1 ). Siapa pun itu, semoga co-paste nya menghasilkan nilai yang baik haha. Dan.. siapa pun yang membaca uneg uneg hati saya yang sok sastraaaa, semoga terhibur dengan tulisan saya yang tidak kesastraan sama sekali.
Anyway, ada banyaaaaaak sekali yang ingin saya tumpah ruahkan dalam blog saya yang (nyaris) lumutan ini. Begitu banyak momen momen baik yang saya lewatkan begitu saja tanpa merekamnya dalam sebuah tulisan yang yaaah...(isi sendiri saja ya :p)
Semoga 'nafsu' menulis blog bisa senafsu membalas chatting di LINE.Terima kasih yang sudah singgah di 'kamar kecil' saya ini. Semoga kalian tetap ramah menyinggahi di post-post saya berikutnya.
Tulisan saya hanya sekedar dan biasa saja, hanya menumpahkan apa yang tersimpan di dalam pikiran. Syukur-syukur tulisan saya bermanfaat (karena saya mem-posting beberapa tugas kuliah S1 ). Siapa pun itu, semoga co-paste nya menghasilkan nilai yang baik haha. Dan.. siapa pun yang membaca uneg uneg hati saya yang sok sastraaaa, semoga terhibur dengan tulisan saya yang tidak kesastraan sama sekali.
Anyway, ada banyaaaaaak sekali yang ingin saya tumpah ruahkan dalam blog saya yang (nyaris) lumutan ini. Begitu banyak momen momen baik yang saya lewatkan begitu saja tanpa merekamnya dalam sebuah tulisan yang yaaah...(isi sendiri saja ya :p)
Semoga 'nafsu' menulis blog bisa senafsu membalas chatting di LINE.Terima kasih yang sudah singgah di 'kamar kecil' saya ini. Semoga kalian tetap ramah menyinggahi di post-post saya berikutnya.
Kamis, 05 Maret 2015
Feminisme yang tidak Feminis
Yeah mungkin terdengar rancu. tapi lebih kurangnya
sedikit-menggambarkan-aku. Mungkin alis kalian agak sedikit bergerak naik ke
atas dengan mimik muka bingung. Tapi biarkanlah aku sedikit bergurau untuk
menjelaskannya
Well,entah mengapa diriku agak agresif dengan teori feminisme.
Mungkin sejak kak gego ,dosen ku,mengajarkan teori ini dalam kelas dan aku
tepatnya kala itu agak sedikit menggebu untuk tahu, yaa mungkin efek baru putus
dari pacarku dan menganggap betapa
brengseknya laki-laki waktu itu. hehe .maafkan aku barisan para mantan, tapi
secara tak sengaja aku bersyukur karena kalian aku tumbuh menjadi sedikit
tangguh dan mandiri tanpa kalian.haha.
Atau mungkin saja aku
tertarik sejak secara –tak-sengaja ibu ku sudah mencekoki diriku dengan hal-hal
yang berbau gender sejak diriku masih berkeliaran dengan pakaian dalam. Saat
itu yang kutahu ibuku wanita karir yg berangkat ke kantor saat aku baru bangun
dan pulang saat aku sudah terlelap dengan susu botol.
Sejak aku duduk di bangku kuliah dan memilih studi ilmu
hubungan internasional. Aku bersyukur bahwa studi yg aku pilih ini memiliki
perhatiannya yg khusus dan penghargaannya yg tinggi terhadap masalah perempuan.
Kecuali dosen pembimbingku yg secara
terang-terangan megutarakan ketidaksenangannya terhadap feminisme .”hari ini
masih saja terlalu keperempuan-perempuanan.”begitu katanya.
Mungkin saja aku juga patut bersyukur kepada wanita-wanita
amerika yg menyuarakan bahwa amerika pilih kasih dalam hak pilih pada pemilu
dan betapa terdiskriminasinya wanita
negro . Sosok hebat yg tanpa mereka teori feminisme tak akan pernah ada. Dan
tentunya kepada Kartini, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, Dewi Sartika ,Christina
Marta Tiahahu dan sederet pejuang wanita indonesia. Tanpa mereka wanita
indonesia tidak melulu jadi benalu suami dan budak rumah yg mematikan langkah
mereka untuk tahu bahwa di luar sana dunia butuh perempuan. Tidak hanya dirumah
tetapi di sekolah , di rumahsakit, di kantor,
aatau kursi negara pun .
Yah aku bersyukur setidaknya hari ini perempuan-perempuan tumbuh
menjadi sosok hebat yang memiliki peran
dwifungsi . Tidak hanya berperan merawat dan memelihara keluarga tetapi juga
ikut berpikir bagaimana turut berperan dalam
sosial,politik,ekonomi dan budaya. Perempuan tidak hanya menjadi roda pemimpin dalam rumah
tangganya tetapi juga mampu menjadi
pemimpin dalam roda pemerintahan, setidaknya mampu memimpin dirinya sendiri
Tetapi tunggu dulu, betapa pun kesenangan dan ketertarikanku
pada feminisme. Aku menolak dikatai feminis bahkan untuk menjadi seorang
feminis sejati. Aku cukup sebatas sebagai penikmat. Bayangkanlah jika saja aku
menjadi feminis :
-aku akan tidak punya anak. karena seorang feminis tidak
akan menikah. yeah jika saja aku masuk dalam aliran feminis radikal
-hidupku akan berakhir menjadi seorang lesbian. yah, feminis
radikal akan memiliki kecendrungan seperti itu
- seorang feminis tidak mau diperlakukan spesial oleh
laki-laki dan hanya mengandalkan tangan dan kakinya seorang diri. but hey, aku tidak ingin se-independent- begitu. terus
terang biar bagaimana pun perempuan butuh laki-laki dan ingin diperlakukan
spesial tentunya. tentu saja aku masih ingin :
-menikah dengan lelaki yg kucintai dan memiliki anak serta
merawatnya
-aku ini sedikit gaptek tentu saja aku butuh laki-laki yang
melek IT untuk memperbaiki laptopku yg rusak atau membantuku mengoperasikan
program-programnnya
-aku tidak bisa memasang gantungan baju dibalik pintu ,
mengecat rumah, atau membetulkan pintu kamar yang macet. tentu saja aku butuh
laki-laki yg bisa diandalkan dalam hal palu-memalu atau kasarnya dunia
pertukangan
-aku tidak bisa memasang lampu jika tiba kalanya lampu mesti
diganti dan akan panik jika pompa air dirumah tidak bisa menyala atau tiba-tiba
mesin kendaraaanku mogok ditengah jalan . tentu saja aku butuh laki-laki yg tau
mesin dan kebal listrik
-aku tentu saja ingin diperlakukan manis oleh laki-laki ,
dibukakan pintu mobil, dipersilahkan duduk jika tempat duduk di kelas atau di
kendaraan umum sisa satu, mau membayar bon makanan di tempat makan,
mengorbankan jaket atau jas hujan meski
dia harus kedinginan , mau mengantar pulang meski harus melewatkan tayangan
sepakbola tim favoritnya dan tentunya kejutan manis dan romantis di hari
spesial
-percayalah, aku tidak bisa mengangkat dan memasang galon
dan tabung gas 3 kg
Jangan tertawa dulu, sederet daftar diatas bukan ajang
persyaratan mencari jodoh. Tapi bisa dibayangkan jika betapa beratnya jika hidup tanpa bantuan laki-laki. Betapa pun
mandirinya seorang perempuan, pasti ada hal yang tidak bisa ia selesaikan
sendiri dan mau tak mau harus meminta bantuan laki-laki. Yah, sudah kodrat
perempuan . Bahwa sudah sepatutnya perempuan harus dilindungi dan dihargai oleh
laki-laki. Melecehkan atau menyakiti perempuan sama saja dengan menyakiti
dirinyaa sendiri . Bukankah tulang rusuk wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki? :p
Sebaliknya pun begitu ,setangguh dan sejantan seorang
laki-laki pun tidak dapat berdiri sendiri tanpa peran seorang perempuan .
Bayangkan saja jika laki-laki harus hidup tanpa perempuan , maka :
-laki-laki akan selamanya hidup sendiri dan tidak menikah. Memangnya
kuat hidup menjomblo seumur hidup? :p
-laki-laki tidak akan pernah bisa melahirkan
-laki-laki tidak akan pernah bisa menyusui
-Hidup mereka akan berakhir menjadi seorang gay.
-laki-laki tidak pandai memasak, mereka akan sulit
membedakan mana ketumbar yang mana merica, atau yang mana jahe yang mana
kunyit. kecuali mereka yang ditakdirkan dengan tangan ajaib yang bisa memasak [
lelaki yang punya keahlian seperti itu ,sangat seksi dimataku :p ]
-laki-laki akan menganggap urusan membersihkan rumah adalah
hal yang remeh temeh
-laki-laki akan sulit memilih dan memakai pakaian yang
sesuai untuk dipakai dalam kondisi atau acara-acara tertentu. Mungkin mereka
akan memakai celana yang sama saat ke kantor dan saat harus menghadiri acara
pernikahan
-laki-laki akan membiarkan pakaian kotor dan cucian piring menumpuk
hingga segunung
-laki-laki akan hidup sengsara .
Well, dari perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa
kesetaraan gender bukan berarti membuat jurang pemisah antara laki-laki dan
perempuan tetapi bagaimana membedakan peran dan fungsi antara laki-laki dan
perempuan. Antara perbedaan peran tersebut mereka akan saling bersinergi untuk
mencapai tujuan yang sama.
Aku bersyukur dilahirkan di dunia sebagai seorang perempuan dan akan menjadi seorang ibu
nantinya akan jauh lebih hebat. Lebih luar biasa lagi aku mampu memimpin diriku
sendiri, memimpin keluarga dan memimpin negara . Dirbekatilah umur panjang perempuan !
Label:
catatan meuthia,
Opini
Jumat, 16 Januari 2015
Sajak Dua Dini Hari
aku ingin memandangmu sedetik saja
sebelum engkau berbalik dan memunggungiku
jauh..
aku ingin menyentuhmu semenit saja
sebelum engkau menamparkan gelas-gelas kaca ke dalam pikiranku
riuh..
aku ingin mendekapmu tiga menit saja
jauh ke dalam dadau
sebelum engkau membunuhku
pilu..
aku ingin menciummu, semau yang kamu mau
sebelum engkau tawarkan air racun ke dalam bibirku
sendu...
aku ingin memilikimu selama yang kita bisa
karena tanpa kita
aku bukanlah apa-apa
Label:
#kotakhati,
puisi
Piknik Ke Planet Cinta
NAIF! The most favorite band who
i loved until the end! NAIF memang gak ada matinya! Mengikuti jejak karirnya
dari lagu possesifnya yang saya dengar semenjak masih TK, hingga di bangku
kuliah sekarang. Sense of music dari NAIF tetap pada jalurnya yang tidak
mengikuti selera pasar, membuat saya cinta setengah mati pada Band ini.
Liriknya yang naif, polos, jenaka,nyentrik, nakal, genit tapi tetap
memiliki makna yang langsung menyentuh dalam kehidupan sehari-hari membuat Band
ini masih kokoh bertahan hingga sekarang.
Digawangi oleh David, Emil, Jarwo dan Pepeng membuat band ini eksis
dalam musik Indonesia dengan menelurkan sepuluh album nya yang sangat khas
ditelinga para penikmat musik tanah air.
Berbeda
dari album-album sebelumnya, rilisan albumnya yang terakhir yaitu Planet Cinta,
menyuguhkan lagu-lagu yang tidak se’naif’ biasanya. Berisi lirik cerita patah
hati dan jatuh cinta membuat kita melayang ke dalam atmosfer planet cinta dan
bermain-main didalamnya . Sebut saja Buta
Hati yang menceritakan tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan, atau Karena Kamu Cuma Satu yang sukses menjadi
Hits ,menceritakan tentang romansa cinta sepasang kekasih yang sedang dimabuk
asmara. Agak sedikit berbeda dengan lagu –lagu cinta yang lain, di lagu Pemimpi tampil berbeda dengan liriknya
yang motifatif dan optimistik. Mengajak para pendengar , bahwa tidak ada mimpi
yang bisa diwujudkan tanpa sebuah usaha. Yah, Planet Cinta! Bagi penikmat musik yang
mendengarnya akan dibuai oleh perasaan terluka karena patah hati, indahnya
jatuh cinta, mengejar angan, mimpi, dan cinta. Dari duabelas lagu, semuanya dikemas secara tidak
biasa, dengan gaya retronya Naif sukses membawa pesan haru birunya Planet Cinta
dengan bahasa yang apik dan apa adanya. Sedikit cengeng tetapi tidak kampungan
Umur Panjang Naif! Jangan Terlalu
Naif membawa pesan cinta! Mari piknik sejenak ke Planet Cinta!
Label:
Album,
Musik,
Naif,
Planet Cinta,
Review
Jumat, 21 Februari 2014
Kepada hujan yang mengajarkan tabah . . . .
___”Melepaskanmu, kita, apa pun
yang menurut mereka cinta, lebih mudah daripada harus menyesal sepanjang Tuhan
masih meniupkan hidup.”
Kira kira itu kalimat yang
kupetik dari sebuah blog yang kubaca. Kalimat yang menutup tulisannya itu mampu
membuatku terhenyak. Terpaku . Betapa tiga ratus puluh hari sekian telah mengajarkan
kita tabah. Meski harap dan cemas bagai dua mata pisau yang siap-siap membunuh
kita di kemudian hari, kecuali takdir masih menyayangi kita.
Sabar dan menunggu bukanlah satu-satunya
cara terbaik untuk mendapatkan jawaban, meski yang dapat kita lakukan hanyalah
itu. Entah sampai kapan kita berdua cukup batu untuk bisa bertahan. Meski dalam
diam, pikiran kita sama rapuhnya. Kita sama-sama takut. Ya kan?
Kita memang tidak bisa kembali ke
masa lalu untuk mengubahnya , sayang. Kita pula tidak bisa melawan masa depan
untuk mencegahnya. Kita boleh saja patah tapi jangan sampai menyerah. Semoga
Tuhan masih mendengar doa yang kita rapalkan kepada setiap langit malam pukul
tiga. Aku memang masih bocah yang kapan saja bisa bertindak fatal, tapi aku
tetaplah bocah yang masih berpikir bahwa keajaiban di negeri dongeng itu ada.
entah itu akan terjadi kepada kita atau tidak, itu hanyalah perkara takdir.
Iya, hanyalah kepada takdir kita bersandar dan berserah. Meski manusia macam
aku bisa saja tamak dan menolak keburukan yang bakal terjadi jika takdir
bahwasanya mengharuskan kita kembali lagi kepada sepasang asing.
Mungkin kita berdua hanya bisa
berpikir waras melawan hari dan berhati
kukuh untuk bisa tabah. Kita hanyalah
bisa berusaha mengetuk hati tuhan lebih kencang agar bisa bermurah hati kepada
kita.Merubah keadaan kembali ke 360 derajat dan menyambut kita sebagai sepasang
merpati yang dimabuk cinta. Kita memang sepasang
keras kepala kan? maka duduk dan diam sajalah. Karena jalan pulang yang selalu
kutuju adalah rumahmu, kita. Jika memang
melepaskanmu itu adalah sebuah keharusan , aku selalu berharap kamu akan selalu
bermuara padaku. Seperti hujan yang mencintai bumi, begitu katanya—
_untuk kita yang keras kepala _
Label:
#kotakhati,
catatan meuthia
Selasa, 11 Februari 2014
Cerita tentang kita dan Payung Teduh . . .
Iya, kata orang musik adalah bahasa universal. menyampaikan makna melalui sebuah lirik, entah itu sedih, bahagia atau sebuah perlawanan kepada sesuatu. Berbicara musik , kau dan aku tak akan lupa bagaimana musik menyatukan kita pada suatu keakraban yang hangat. Lucu memang, mengingat bagaimana musik menccoba mengakrabi kita melalui perasaan.
Katakanlah cinta, Iya Cinta. Bagaimana kau mencoba membuat ku jatuh cinta dengan lagu-lagu payung teduh. Sarat makna dan syahdu. Aku ingat bagaimana mistisnya lirik itu saat menenggalami kita pada sebuah kerinduan yang mendalam pada salah satu liriknya" rindu ku berbuah lara..." atau pada lirik " sedikit cemas banyak rindunya... " .Atau bagaimana kau mencoba merayuku dengan salah satu lagunya ' Untuk perempuan yang sedang dalam pelukan '. atau bagaimana Payung Teduh mencoba membuatku gelisah dengan ' resah'nya pada saat kita diam dan tidak saling berbicara,
entah aku memang sentimentil dan melankolis, tapi menurutku lirik-lirik payung teduh mencoba menggambarkan hubungan kita yang pasang surut, kadang suka kadang duka.
Aku masih ingat dan kadang terdengar lucu waktu saat kau mencoba menaklukan hatiku dengan mendapatkan cd album payung teduh plus tandatangan lengkap personelnya. Mungkin terkesan berlebihan tapi waktu itu kamu sangat bersikap manis .
Bahkan jika suatu saat salah satu dari kita pergi, payung teduh akan selalu menjadi soundtrack perjalanan kita, menjadi teman perjalanan yang akan selalu mengingatkanku pada dirimu, pada kita...
mungkin saja keteduhanmu dalam mencoba melengkapiku jauh lebih teduh dari sekedar lagu-lagu payung teduh. Tapi yang kutahu kita masih disini, duduk berdua saja seraya mendengarkan payung teduh dan hanyut dalam keteduhan yang sama . Iya ,hanya ada aku, akmu dan cerita kita tentang payung teduh
-untuk D yang telah mendengarkan musik keren ini padaku
Katakanlah cinta, Iya Cinta. Bagaimana kau mencoba membuat ku jatuh cinta dengan lagu-lagu payung teduh. Sarat makna dan syahdu. Aku ingat bagaimana mistisnya lirik itu saat menenggalami kita pada sebuah kerinduan yang mendalam pada salah satu liriknya" rindu ku berbuah lara..." atau pada lirik " sedikit cemas banyak rindunya... " .Atau bagaimana kau mencoba merayuku dengan salah satu lagunya ' Untuk perempuan yang sedang dalam pelukan '. atau bagaimana Payung Teduh mencoba membuatku gelisah dengan ' resah'nya pada saat kita diam dan tidak saling berbicara,
entah aku memang sentimentil dan melankolis, tapi menurutku lirik-lirik payung teduh mencoba menggambarkan hubungan kita yang pasang surut, kadang suka kadang duka.
Aku masih ingat dan kadang terdengar lucu waktu saat kau mencoba menaklukan hatiku dengan mendapatkan cd album payung teduh plus tandatangan lengkap personelnya. Mungkin terkesan berlebihan tapi waktu itu kamu sangat bersikap manis .
Bahkan jika suatu saat salah satu dari kita pergi, payung teduh akan selalu menjadi soundtrack perjalanan kita, menjadi teman perjalanan yang akan selalu mengingatkanku pada dirimu, pada kita...
mungkin saja keteduhanmu dalam mencoba melengkapiku jauh lebih teduh dari sekedar lagu-lagu payung teduh. Tapi yang kutahu kita masih disini, duduk berdua saja seraya mendengarkan payung teduh dan hanyut dalam keteduhan yang sama . Iya ,hanya ada aku, akmu dan cerita kita tentang payung teduh
-untuk D yang telah mendengarkan musik keren ini padaku
Label:
catatan meuthia
Jumat, 07 Februari 2014
Jangan Lewat Kedai Kopi
Jangan lewat kedai kopi . . .
Bukannya aku tak suka tempatnya
atau kasir dan pelayannya yang bermuka datar
Jangan lewat kedai kopi . . .
Bukannya aku tak suka bau kaffein yang menguar
atau asap puntung rokok yang mengepul
atau password wifi yang susah diakses
atau para tamu pelanggan yang serakah akan tempat colokan yang penuh dengan charger laptop
ataukah kumpulan simpatisan pendukung partai yang berbincang tak kenal waktu
Jangan lewat kedai kopi . . .
Bukannya aku tak suka minumannya , cola float lah salah satunya yang menjadi favoritku
Bukannya aku tak suka makanannya, walau steak dagingnya terlalu alot
Bukannya harganya terlalu mahal
Bukan . . .
Jangan lewat kedai kopi . . .
Jangan . . .
Aku bilang jangan . . .
Karena. . .
tempat itu mengingatkan aku pada dirinya . . .
Bukannya aku tak suka tempatnya
atau kasir dan pelayannya yang bermuka datar
Jangan lewat kedai kopi . . .
Bukannya aku tak suka bau kaffein yang menguar
atau asap puntung rokok yang mengepul
atau password wifi yang susah diakses
atau para tamu pelanggan yang serakah akan tempat colokan yang penuh dengan charger laptop
ataukah kumpulan simpatisan pendukung partai yang berbincang tak kenal waktu
Jangan lewat kedai kopi . . .
Bukannya aku tak suka minumannya , cola float lah salah satunya yang menjadi favoritku
Bukannya aku tak suka makanannya, walau steak dagingnya terlalu alot
Bukannya harganya terlalu mahal
Bukan . . .
Jangan lewat kedai kopi . . .
Jangan . . .
Aku bilang jangan . . .
Karena. . .
tempat itu mengingatkan aku pada dirinya . . .
Label:
puisi
Selasa, 04 Februari 2014
PELANGGARAN HAM TENTANG TENTARA ANAK . STUDI KASUS : PENINDASAN TERHADAP TENTARA ANAK PEREMPUAN
Dewasa ini,
perkembangan dunia secara global tidak jauh dari konflik. Di mana terdapat
pemberontakan yang dilakukan secara sporadis oleh orang-orang yang merasa
dirinya tidak puas. Pemberontakan yang berujung konflik ini mengakibatkan
terganggunya sistem kehidupan bermasyarakat di daerah konflik tersebut.
Kerusakan ini berakibat pada hilangnya kesempatan seseorang untuk untuk
mendapatkan haknya, terutama anak-anak, dan khususnya anak perempuan. Dari data yang
dilaporkan UNICEF, lebih dari 300.000 anak-anak perempuan dan laki-laki dibawah
umur 18 tahun direkrut menjadi tentara anak dan berperang dalam lebih dari 30 konflik di seluruh dunia. Dari jumlah
tersebut, sekitar 40 persen atau 120.000 tentara anak-anak adalah anak
perempuan, namun sayangnya penderitaan yang sering muncul dan menjadi perhatian
internasional sebagian besar berfokus pada anak laki-laki.
Secara
global, ketika orang berbicara tentang tentara anak-anak, pemikiran yang muncul
adalah anak laki-laki. Padahal masih terdapat banyak ratusan ribu anak
perempuan yang juga dijadikan sebagai tentara anak. Sayangnya, mereka kurang
terlihat bahkan sama sekali tidak terdeteksi, atau biasa disebut sebagai
tentara bayangan (shadow armies) dalam konflik di seluruh dunia. Tentu saja hal
tersebut mengacu pada konsep bagaimana perempuan dipandang tidak sejajar dengan
laki-laki.
Penggunaan
anak perempuan untuk dijadikan tentara anak merupakan satu bentuk eksploitasi
yang sangat kejam. Anak perempuan tidak lagi dilindungi sebagaimana mestinya. Ketika menjadi
tentara anak, anak perempuan cenderung mendapatkan perlakuan yang lebih buruk
ketimbang anak laki-laki. Selain itu, saat berhasil keluar dari tentara anak,
anak perempuan tidak mudah untuk diterima kembali ke dalam masyarakat ataupun
keluarga. .Pada
negara –negara konflik , para
pemberontak yang berkuasa memaksa seluruh elemen masyarakat untuk bergabung tidak terkecuali
anak-anak, khususnya anak perempuan. Pada kasus anak perempuan, mereka berpikir
dengan adanya anak perempuan mereka dapat mendapat keuntungan ganda, pertama
mereka akan mendapatkan tenaga seperti anak laki-laki, kedua mereka dapat
mengekploitasi seksual anak perempuan. Pemikiran tersebut merupakan
representasi patriarki dan subordinasi pada anak perempuan. Tentu ini merupakan
bentuk paling kejam. Mengingat kedua hal tersebut merupakan pelanggaran hak
asasi manusia (HAM) yang berat..
Perlu disadari secara bersama bahwa sistem yang mendominasi dan
patriarki merupakan awal dari sebuah malapetaka bagi perempuan, terutama
anak-anak perempuan.Tentunya yang harus dilakukan ialah menghapuskan sistem tersebut
tanpa syarat sedikitpun. Mengingat, dominasi dan patriarki telah menyebabkan
pelanggaran HAM yang berat. Seperti yang terjadi pada mantan tentara anak
perempuan.
-Sebagai tugas sinopsis dalam mata kuliah Hak Asasi Manusia-
Label:
Tugas Kuliah
Langganan:
Postingan (Atom)